Ada detik,ada hari dan ada waktu
Ada seruas berbuku-buku menatap tarian dalam wajah kekasihku
Ada detak dalam jantungku, ada yang menghidupi dengan nafasnya
Ada rupawan menghembus sempurna di tiap klasik senyummu
Ada juga seruan berlanjut sedih,merasup dalam sangat indah
Bukan keharusan karena dia berjalan di sampingku
Bukan di belakangku,bukan di depanku tidak mengguruiku
Bukan pula rasa rindu berkepanjangan,dia ada bukan fatamorgana
Bukan awan kerambu yang menutupi setiap senyum mentari pagi
Bukan selaksa tapi mendamaikan,cerah bening bawa itu ke hati
Ini adalah renungan yang akan datang akan riasmu
Menatap memerlukan aku tuk ada dan bersama tersenyum
Bukalah matamu di perangai kelam sisi burukku karena pijakanku
Karena pendiriku ada dirimu dalam tiap detak jantungku
Jumat, 17 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jumat, 17 Juni 2011
Degup
Ada detik,ada hari dan ada waktu
Ada seruas berbuku-buku menatap tarian dalam wajah kekasihku
Ada detak dalam jantungku, ada yang menghidupi dengan nafasnya
Ada rupawan menghembus sempurna di tiap klasik senyummu
Ada juga seruan berlanjut sedih,merasup dalam sangat indah
Bukan keharusan karena dia berjalan di sampingku
Bukan di belakangku,bukan di depanku tidak mengguruiku
Bukan pula rasa rindu berkepanjangan,dia ada bukan fatamorgana
Bukan awan kerambu yang menutupi setiap senyum mentari pagi
Bukan selaksa tapi mendamaikan,cerah bening bawa itu ke hati
Ini adalah renungan yang akan datang akan riasmu
Menatap memerlukan aku tuk ada dan bersama tersenyum
Bukalah matamu di perangai kelam sisi burukku karena pijakanku
Karena pendiriku ada dirimu dalam tiap detak jantungku
Ada seruas berbuku-buku menatap tarian dalam wajah kekasihku
Ada detak dalam jantungku, ada yang menghidupi dengan nafasnya
Ada rupawan menghembus sempurna di tiap klasik senyummu
Ada juga seruan berlanjut sedih,merasup dalam sangat indah
Bukan keharusan karena dia berjalan di sampingku
Bukan di belakangku,bukan di depanku tidak mengguruiku
Bukan pula rasa rindu berkepanjangan,dia ada bukan fatamorgana
Bukan awan kerambu yang menutupi setiap senyum mentari pagi
Bukan selaksa tapi mendamaikan,cerah bening bawa itu ke hati
Ini adalah renungan yang akan datang akan riasmu
Menatap memerlukan aku tuk ada dan bersama tersenyum
Bukalah matamu di perangai kelam sisi burukku karena pijakanku
Karena pendiriku ada dirimu dalam tiap detak jantungku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar